CLOCK
Rabu, 18 Mei 2011
Chromebooks Awal Kematian Industri Antivirus
Sejak diluncurkan 11 Mei lalu, laptop Chrome semakin diminati banyak orang. Di tengah tingginya minat masyarakat akan laptop generasi baru ini, ternyata laptop Chrome ditakuti para produsen AntiVirus.
Laptop Chrome atau Chromebooks yang hanya berisi browser dan bekerja dengan layanan serba-online ini tidak dapat menginstal file .exe atau installer apapun, termasuk juga perangkat antivirus. Chromebooks memiliki sistem keamanan yang built-in, sehingga dalam komputer ini tidak membutuhkan software anti-virus.
Hal semacam ini juga dapat ditemui pada laptop Apple. Banyak pihak menganggap bahwa ini adalah awal kebangkrutan industri antivirus. Sejumlah perusahaan antivirus seperti McAfee, Symantec, atau Kaspersky sebaiknya berhati-hati.
Andrew Jaquith dari Perimeter E-Security mengatakan, "PC seperti Chromebook akan menjadi masalah bagi McAfee dan sejenisnya.”
Hal ini perlu diwaspadai, pasalnya laptop semacam ini akan semakin diminati. Gartner Research memprediksi penjualan laptop sejenis Chromebooks akan meningkat hingga 1,4 miliar pada 2015.
"Komputer semacam ini tidak memerlukan antivirus. Ini adalah berita buruk bagi vendor antivirus, karena tiga-perempat pasar mereka akan pergi," tambah Jaquith.
Namun permasalahan laptop generasi baru ini bukan pada kerentanannya akan virus. Sistem kerja yang berpusat pada komputasi awan justru rentan serangan peretas. Para produsen antivirus harus mampu menawarkan solusi atas masalah tersebut.
Sabtu, 14 Mei 2011
Cara Menghapus Akun Facebook dan Twitter
Ingin pamit dari Facebook dan Twitter secara baik-baik? Tentu ada caranya.
Untuk meninggalkan akun Facebook, Anda cukup log in seperti biasa dan tengoklah ikon Account Settings. Pada bagian bawah tampilan Settings itu ada sebuah link untuk menonaktifkan akun atau 'Deactivate Account'.
Setelah mengklik link tersebut, Anda akan melihat seluruh koleksi foto Anda dan diminta menuliskan pesan perpisahan atau setidaknya alasan mengapa Anda menutup akun tersebut. Di dalam tampilan itu, Anda juga harus memastikan diteruskan ke mana pesan-pesan yang akan hinggap pada akun Facebook tersebut.
Menonaktifkan akun adalah langkah pertama untuk menghapus jati diri Anda di Facebook. Supaya informasi tentang diri Anda benar-benar terhapus total, jangan pernah masuk ke akun Facebook Anda selama dua minggu. Setelah masa itu, sistem Facebook telah menghapus Anda dari daftarnya.
Lalu bagaimana caranya meninggalkan Twitter? Hampir sama seperti menutup akun Facebook. Log in dan masuk ke settingan akun. Pada bagian bawah halaman link itu terdapat fitur 'Deactivate my account'. Tinggal di klik dan akan muncul pertanyaan untuk verifikasi apakah Anda akan benar-benar keluar dari Twitter. Tekan OK dan akun Anda otomatis dinonaktikan.
Senin, 09 Mei 2011
Akhirnya Batik Diapresiasi
Batik, satu dari sekian banyak kekayaan budaya Indonesia. Dulu orang mengenal batik sebagai barang kuno, dan kebanyakan digunakan sebagai kain gendongan oleh ibu-ibu atau bahkan nenek kita. Jarang sekali kaum muda yang mengenakan batik. Bahkan batik hanya digunakan untuk acara-acara resmi atau acara tertentu saja.
Tapi kini, anda juga mungkin merasakan dan melihat secara langsung, batik digunakan oleh banyak kalangan. Seolah olah batik sedang berada dipuncak kejayaannya. Orang berlomba-lomba mengenakan batik, pria, wanita, tua, muda. Tidak hanya masyarakat biasa, batik juga sudah merambah kekalangan artis. Dengan berbagai macam alasan mereka menggunakan batik.
Ada juga yang berdalih melestarikan kekayaan budaya. Ada yang mengaitkan ini dengan kebangkitan nasional, batik ditandai sebagai kebangkitan budaya.
Akhirnya batik tidak lagi menjadi busana kuno dan pakaian resmi saja, tapi menjadi busana yang mendominasi dunia fashion tahun ini
.
Apakah benar ini kebangkitan budaya yang penuh semangat nasionalisme? Atau hanya sekedar tren fashion untuk satu tahun saja lalu tenggelam? Atau hanya karena kecermatan pebisnis melihat peluang bisnis yang lumayan menjanjikan?
Tapi apapun itu, paling tidak secara tak langsung para pengguna batik ini telah menyelamatkan salah satu kekayaan budaya kita yang nyaris dicuri bangsa lain.
Serta yang terpenting, para pengguna batik, secara sadar dan tidak sadar telah mengapresiasi hasil karya pengrajin batik di daerah yang selama bertahun-tahun nyaris tidak pernah merasakan hasil karya mereka benar benar dihargai.
Terimakasih mbah, ibu di Solo, Yogyakarta, Cirebon, Pekalongan dan di manapun yang terus menyumbangkan karya-karya indahnya untuk kebudayaan bangsa ini.
Minggu, 08 Mei 2011
Setting Email Di Telepon Genggam Anda
Andai berlangganan blackberry terlalu mahal bagi teman-teman, ini ada yang murah dan tentunya jika telepon genggam Anda mendukungnya. Email yang kita miliki bisa diakses lewat telepon genggam dengan mudah, semudah menerima dan mengirim SMS. Untuk mendapatkan fasilitas ini, perlu setting dulu di telepon genggam. Dan jangan takut semua operator kini telah mendukung. Mau tahu caranya?
Walau belum bisa bersaing dengan SMS, Email di telepon genggam semakin populer saja. Padahal jika dihitung-hitung fasilitas yang mengandalkan internet ini bisa lebih murah. Namanya “Push Mail”. Jika ada pesan baru akan langsung masuk ke ponsel layaknya SMS. Bagi teman-teman yang menggunakan email di Gmail.com, Yahoo.co.id dan email perusahaan/pribadi bisa menggunakan fasilitas ini dengan gratis, asal email Anda mendukung layanan POP3/SMTP.
Bagaimana setting/configurasi agar dapat menggunakan fasilitas ini, Berikut yang teman-teman harus dilakukan:
1. Gmail
Email : user@gmail.com
Password : 123456
Maka settingnya adalah sebagai berikut:
Mailbox name : Gmail
Akses point : Pilih sesuai dengan operator Anda (misal: gprstelkomsel)
Alamat email : user@gmail.com
Username : user@gmail.com
Password : 123456
Outgoing Mail server : smtp.gmail.com
Incoming Mail server : pop.gmail.com
Mailbox type : POP3
Incoming Port : 995
Outgoing Port : 465
SSL : ON
Authentication : On
2. Yahoo.co.id
Email : user@yahoo.co.id
Password : 123456
Maka settingnya adalah sebagai berikut:
Mailbox name : Yahoo
Akses point : Pilih sesuai dengan operator Anda (misal: gprstelkomsel)
Alamat email : user@yahoo.co.id
Username : user
Password : 123456
Outgoing Mail server : smtp.mail.yahoo.co.id
Incoming Mail server : pop.mail.yahoo.co.id
Mailbox type : POP3
Incoming Port : 995
Outgoing Port : 465
SSL : ON
Authentication : On
Untuk informasi bahwa, yahoo.com tidak bisa dipakai untuk Outlook Xxpress, artikel di atas hanya untuk yahoo yang support POP3 seperti, Yahoo.co.uk, yahoo.com.sg, yahoo.co.id, yahoo.fr.
3.Email perusahaan/pribadi
perusahaan.info
Email : user@perusahaan.info
Password : 123456
Maka settingnya adalah sebagai berikut:
Mailbox name : perusahaan
Akses point : Pilih sesuai dengan operatormu (misal: gprstelkomsel)
Alamat email : user@perusahaan.info
Username : user@perusahaan.info
Password : 123456
Outgoing Mail server : mail.perusahaan.info
Incoming Mail server : mail.perusahaan.info
Mailbox type : POP3
Incoming Port : 110
Outgoing Port : 25
SSL : Off
Authentication : On
Catatan kalau dengan “@” tidak dapat akses, Anda bisa gunakan “%” atau”+”.
Setting di atas berlaku secara umum dan untuk semua jenis ponsel. Jadi hanya perlu disesuaikan saja dengan jenis/tipe telepon genggam. Jika menggunakan email perusahaan/pribadi, silakan tanyakan langsung ke bagian teknologi informasi perusahaan tempat Anda bekerja mengenai setting hosting untuk Incoming Mail Server dan Outgoing Mail Server-nya.
Semoga bermanfaat.
Lautan Pasir Gunung Bromo
Keberadaan Gunung Bromo dengan lautan pasirnya yang fenomenal sudah cukup lama dikenal sebagai salah satu tujuan wisata terkemuka di Indonesia. Gunung Bromo merupakan salah satu gunung pada Pegunungan Tengger.
Dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, panorama elok terpancar saat memandang pesona alam yang tidak akan pernah ada habisnya. Gunung Bromo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Brahma atau seorang dewa yang utama dan terletak dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo, mengepulkan asap putih. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Ketinggian yang relatif “rendah” untuk ukuran gunung membuat perjalanan menuju Gunung Bromo relatif mudah.
Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, Anda bisa menikmati hamparan lautan pasir luas, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menggapai langit. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo.
Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan cukup berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam, tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi.
Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung. Sampai di atas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat.
Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan momen ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas.
Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan gunung-gunung yang ada di sekitarnya berawal dari keberadaan Gunung Tengger (4.000 mdpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi saat itu.
Kemudian terjadi letusan dahsyat yang menciptakan kaldera dengan ukuran diameter lebih dari 8 kilometer. Material vulkanik letusan gunung sekarang berubah menjadi lautan pasir, konon material tersebut pernah tertutup oleh air. Aktivitas vulkanik dengan munculnya lorong magma mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung baru seperti Gunung Bromo, Gunung Widodaren, Gunung Batok, Gunung Watangan, Gunung Kursi dan Gunung Semeru.
Bromo memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan panorama gunung lainnya. Di sekitar Bromo hingga puncak tidak ditemui tanaman hijau selain semak belukar. Gunung Bromo yang masih terdapat dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektare.
Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70 ribu atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang beterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.
Dari kaki gunung fenomenal itu, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo , Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap.
Anda juga dapat melayangkan pandangan ke bawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Setelah berlama-lama di puncak, apabila pelancong sudah merasa kelaparan, di bagian bawah Bromo terdapat warung-warung yang menjajakan gudeg, mie instan, air mineral dan jajanan murah. .
Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa.
Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.
Ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan saat ke kawasan Gunung Bromo antara lain, Berkunjunglah pada musim kemarau, jangan musim penghujan, sehingga anda akan mendapatkan momen pemandangan yang sempurna. Siapkan pakaian pelindung dingin, seperti kerpus, slayer, syal, sarung tangan, jaket, dan jangan lupa sepatu karena cuaca disini cukup dingin. Bawalah juga kacamata untuk pelindung dari debu pasir selama di Segoro Wedi. Jangan berada di kawah Bromo di atas pukul 9 pagi untuk menghindari risiko keracunan.
Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan taman nasional Bromo Semeru ini yaitu: Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, Desa Ngadas dari jalur Malang dan Desa Burno adalah jalur Lumajang.
Adapun rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
- Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 71 km,
- Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 53 km
- Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km
Selamat menikmati keindahan eksotis Gunung Bromo!
Dengan ketinggian 2.392 meter di atas permukaan laut, panorama elok terpancar saat memandang pesona alam yang tidak akan pernah ada habisnya. Gunung Bromo berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti Brahma atau seorang dewa yang utama dan terletak dalam empat wilayah, yakni Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang.
Daya tarik Gunung Bromo yang istimewa adalah kawah di tengah dengan lautan pasirnya yang membentang luas di sekeliling kawah Bromo, mengepulkan asap putih. Bentuk tubuh Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Ketinggian yang relatif “rendah” untuk ukuran gunung membuat perjalanan menuju Gunung Bromo relatif mudah.
Dari puncak gunung berapi yang masih aktif ini, Anda bisa menikmati hamparan lautan pasir luas, dan menyaksikan kemegahan gunung Semeru yang menjulang menggapai langit. Anda juga bisa menatap indahnya matahari beranjak keluar dari peraduannya atau sebaliknya menikmati temaram senja dari punggung bukit Bromo.
Untuk melihatnya, Anda harus menaiki Gunung Pananjakan yang merupakan gunung tertinggi di kawasan ini. Medan yang harus dilalui untuk menuju Gunung Pananjakan cukup berat. Untuk menuju kaki Gunung Pananjakan, Anda harus melalui daerah yang menyerupai gurun yang dapat membuat Anda tersesat. Saat harus menaiki Gunung Pananjakan, jalan yang sempit dan banyak tikungan tajam, tentu membutuhkan ketrampilan menyetir yang tinggi.
Untuk itu, banyak pengunjung yang memilih menyewa mobil hardtop (sejenis mobil jeep) yang dikemudikan oleh masyarakat sekitar. Masyarakat sekitar berasal dari suku Tengger yang ramah dengan para pengunjung. Sampai di atas, ada banyak toko yang menyediakan kopi atau teh hangat dan api unggun untuk menghangatkan tubuh sambil menunggu waktu tebitnya matahari. Ada pula toko yang menyewakan pakaian hangat.
Menyaksikan terbitnya matahari memang merupakan peristiwa yang menarik. Buktinya, para pengunjung rela menunggu sejak pukul 5 pagi menghadap sebelah timur agar tidak kehilangan momen ini. Anda pun tidak selalu bisa melihat peristiwa ini, karena bila langit berawan, kemunculan matahari ini tidak terlihat secara jelas.
Namun, saat langit cerah, Anda dapat melihat bulatan matahari yang pertama-tama hanya sekecil pentul korek api, perlahan-lahan membesar dan akhirnya membentuk bulatan utuh dan memberi penerangan sehingga kita dapat melihat pemandangan gunung-gunung yang ada di kawasan ini. Antara lain, Gunung Bromo, Gunung Batok, atau Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa.
Sejarah terbentuknya Gunung Bromo dan gunung-gunung yang ada di sekitarnya berawal dari keberadaan Gunung Tengger (4.000 mdpl) yang merupakan gunung terbesar dan tertinggi saat itu.
Kemudian terjadi letusan dahsyat yang menciptakan kaldera dengan ukuran diameter lebih dari 8 kilometer. Material vulkanik letusan gunung sekarang berubah menjadi lautan pasir, konon material tersebut pernah tertutup oleh air. Aktivitas vulkanik dengan munculnya lorong magma mengakibatkan terbentuknya gunung-gunung baru seperti Gunung Bromo, Gunung Widodaren, Gunung Batok, Gunung Watangan, Gunung Kursi dan Gunung Semeru.
Bromo memang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan panorama gunung lainnya. Di sekitar Bromo hingga puncak tidak ditemui tanaman hijau selain semak belukar. Gunung Bromo yang masih terdapat dalam Taman Nasional Bromo Tengger Semeru juga merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa lautan pasir seluas 5.250 hektare.
Untuk mencapai kaki Gunung Bromo, Anda tidak dapat menggunakan kendaraan. Sebaliknya, Anda harus menyewa kuda dengan harga Rp 70 ribu atau bila Anda merasa kuat, Anda dapat memilih berjalan kaki. Tapi, patut diperhatikan bahwa berjalan kaki bukanlah hal yang mudah, karena sinar matahari yang terik, jarak yang jauh, debu yang beterbangan dapat membuat perjalanan semakin berat.
Dari kaki gunung fenomenal itu, Anda harus menaiki anak tangga yang jumlahnya mencapai 250 anak tangga untuk dapat melihat kawah Gunung Bromo. Sesampainya di puncak Bromo , Anda dapat melihat kawah Gunung Bromo yang mengeluarkan asap.
Anda juga dapat melayangkan pandangan ke bawah, dan terlihatlah lautan pasir dengan pura di tengah-tengahnya. Setelah berlama-lama di puncak, apabila pelancong sudah merasa kelaparan, di bagian bawah Bromo terdapat warung-warung yang menjajakan gudeg, mie instan, air mineral dan jajanan murah. .
Selain menyaksikan keindahan panorama yang ditawarkan oleh Bromo-Semeru, apabila Anda datang di waktu yang tepat, maka Anda dapat menyaksikan Upacara Kesodo, yang diadakan oleh masyarakat Tengger. Upacara ini biasanya dimulai pada saat tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kesodo [ke-sepuluh] menurut penanggalan Jawa.
Upacara Kesodo merupakan upacara untuk memohon panen yang berlimpah atau meminta tolak bala dan kesembuhan atas berbagai penyakit, yaitu dengan cara mempersembahkan sesaji dan melemparkannya ke kawah Gunung Bromo. Saat prosesi berlangsung, masyarakat Tengger lainnya beramai-ramai menuruni tebing kawah dan sesaji yang dilemparkan ke dalam kawah, sebagai perlambang berkah dari Yang Maha Kuasa.
Ada beberapa tips yang perlu Anda perhatikan saat ke kawasan Gunung Bromo antara lain, Berkunjunglah pada musim kemarau, jangan musim penghujan, sehingga anda akan mendapatkan momen pemandangan yang sempurna. Siapkan pakaian pelindung dingin, seperti kerpus, slayer, syal, sarung tangan, jaket, dan jangan lupa sepatu karena cuaca disini cukup dingin. Bawalah juga kacamata untuk pelindung dari debu pasir selama di Segoro Wedi. Jangan berada di kawah Bromo di atas pukul 9 pagi untuk menghindari risiko keracunan.
Ada empat pintu gerbang utama untuk memasuki kawasan taman nasional Bromo Semeru ini yaitu: Desa Cemorolawang jika melalui jalur Probolinggo, Desa Wonokitri dengan jalur Pasuruan, Desa Ngadas dari jalur Malang dan Desa Burno adalah jalur Lumajang.
Adapun rute yang dapat ditempuh adalah sebagai berikut:
- Pasuruan-Warung Dowo-Tosari-Wonokitri-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 71 km,
- Malang-Tumpang-Gubuk Klakah-Jemplang-Gunung Bromo menggunakan mobil dengan jarak 53 km
- Malang-Purwodadi-Nongkojajar-Tosari-Wonokitri-Penanjakan sekitar 83 km
Selamat menikmati keindahan eksotis Gunung Bromo!
Lembah Indah di Ranah Minang
Sebuah lembah indah yang terletak di Gunung Singgalang menjadi ikon pariwisata andalan Provinsi Sumatera Barat. Ngarai Sianok, nama lembah elok ini berada di perbatasan kota Bukittinggi, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Bentangan megah lembah terjal memanjang hingga mencapai 15 kilometer. Lebarnya 200 meter dengan kedalaman jurang sampai 100 meter.
Karena dialiri "Batang Sianok" yang artinya sungai yang jernih, ngarai atau lembah ini disebut Ngarai Sianok. Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yg disaranai oleh suatu organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari Desa Lambah sampai Desa Sitingkai Batang Palupuh selama kira-kira 3,5 jam.
Ngarai Sianok memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan Ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir di Palupuh, merupakan bagian dari patahan yang membelah dua Pulau Sumatera. Patahan yang terkenal dengan nama Patahan Semangko (bentuknya bagaikan semangka dibelah) ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau - hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) - yang dialiri Batang Sianok yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai.
Ngarai Sianok yang juga kerap disebut sebagai “Dream Land of Sumatera” memiliki panorama alam yang sangat mempesona dan udaranya begitu sejuk. Laksana selimut beludru hijau dikelilingi perbukitan asri, inilah penampakan lembah indah ini bila dilihat dari atas. Pada bukit-bukit di Ngarai Sianok tumbuh tanaman langka seperti Rafflesia atau Bunga Bangkai, tanaman obat-obatan, dan lain sebagainya. Di dasar ngarai Anda bisa berjalan-jalan santai, menyapa penduduk setempat yang tinggal di area permukiman di sekitarnya. Anda pun dapat menjumpai fauna beragam di Ngarai Sianok seperti monyet ekor panjang, siaman, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, dan tapir.
Jika dinikmati dari Taman Panorama yang sengaja dibangun oleh pemerintah daerah di bagian kawasan Bukit Tinggi, keindahan Ngarai Sianok tampak sangat luar biasa. Dari Taman Panorama tersebut pula banyak wisatawan lokal maupun mancanegara menikmati matahari terbit dan tenggelam di Ngarai Sianok. Keindahannya begitu menakjubkan dan merupakan target yang bagus bagi fotografer profesional maupun amatir serta pelukis alam untuk mengabadikannya.
Ketika matahari terbit menyibak langit dan muncul dari celah-celah lereng ngarai dengan cahaya menyilaukan, atau saat “sang raja siang” itu bersiap rebah menjelang senja dengan meninggalkan jejak-jejak jingga di sisi dinding ngarai, merupakan pemandangan indah yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Bila Anda ingin menikmati keindahan ngarai dari Taman Panorama, cukup membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per orang. Di Taman Panorama, pengunjung juga dapat menikmati pula lokasi wisata Lobang Jepang di bawah tanah kawasan Ngarai Sianok. Hanya saja perlu membayar biaya pemandu lagi sekitar Rp 20.000. Letak Lobang Jepang ini sekitar 40 meter di bawah tanah. Lubang ini didirikan pada 1942-1945 oleh penduduk-penduduk setempat atas perintah paksa tentara Jepang. Di dalam lorong bawah tanah, terdapat 21 lorong kecil. Di antaranya ada lorong penyimpanan amunisi, dapur, penjara, ruang sidang, ruang penyiksaan, tempat pengintaian, tempat penyergapan, dan pintu pelarian.
Untuk mencapai Taman Panorama Ngarai Sianok yang berjarak sekitar 1 km dari pusat Kota Bukittinggi (kawasan Jam Gadang dan Pasar Atas) dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan atau berjalan kaki sembari menikmati kesejukan udara Bukittinggi. Pemandangan Ngarai yang memukau bisa dinikmati dari sana seraya melihat kelincahan monyet-monyet ngarai yang hidup bebas di kawasan Taman tersebut.
Sejumlah maskapai penerbangan menyediakan jadwal terbang dari Jakarta ke Bandara Internasional Minangkabau, Padang. Dari Padang, menuju Bukittinggi yang berjarak 90 km dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan sewa atau minibus.
Nah, selamat berwisata ke Ngarai Sianok!
Karena dialiri "Batang Sianok" yang artinya sungai yang jernih, ngarai atau lembah ini disebut Ngarai Sianok. Batang Sianok kini bisa diarungi dengan menggunakan kano dan kayak yg disaranai oleh suatu organisasi olahraga air "Qurays". Rute yang ditempuh adalah dari Desa Lambah sampai Desa Sitingkai Batang Palupuh selama kira-kira 3,5 jam.
Ngarai Sianok memanjang dan berkelok sebagai garis batas kota dari selatan Ngarai Koto Gadang sampai di Ngarai Sianok Enam Suku, dan berakhir di Palupuh, merupakan bagian dari patahan yang membelah dua Pulau Sumatera. Patahan yang terkenal dengan nama Patahan Semangko (bentuknya bagaikan semangka dibelah) ini membentuk dinding yang curam, bahkan tegak lurus dan membentuk lembah yang hijau - hasil dari gerakan turun kulit bumi (sinklinal) - yang dialiri Batang Sianok yang airnya jernih. Di zaman kolonial Belanda, jurang ini disebut juga sebagai kerbau sanget, karena banyaknya kerbau liar yang hidup bebas di dasar ngarai.
Ngarai Sianok yang juga kerap disebut sebagai “Dream Land of Sumatera” memiliki panorama alam yang sangat mempesona dan udaranya begitu sejuk. Laksana selimut beludru hijau dikelilingi perbukitan asri, inilah penampakan lembah indah ini bila dilihat dari atas. Pada bukit-bukit di Ngarai Sianok tumbuh tanaman langka seperti Rafflesia atau Bunga Bangkai, tanaman obat-obatan, dan lain sebagainya. Di dasar ngarai Anda bisa berjalan-jalan santai, menyapa penduduk setempat yang tinggal di area permukiman di sekitarnya. Anda pun dapat menjumpai fauna beragam di Ngarai Sianok seperti monyet ekor panjang, siaman, simpai, rusa, babi hutan, macan tutul, dan tapir.
Jika dinikmati dari Taman Panorama yang sengaja dibangun oleh pemerintah daerah di bagian kawasan Bukit Tinggi, keindahan Ngarai Sianok tampak sangat luar biasa. Dari Taman Panorama tersebut pula banyak wisatawan lokal maupun mancanegara menikmati matahari terbit dan tenggelam di Ngarai Sianok. Keindahannya begitu menakjubkan dan merupakan target yang bagus bagi fotografer profesional maupun amatir serta pelukis alam untuk mengabadikannya.
Ketika matahari terbit menyibak langit dan muncul dari celah-celah lereng ngarai dengan cahaya menyilaukan, atau saat “sang raja siang” itu bersiap rebah menjelang senja dengan meninggalkan jejak-jejak jingga di sisi dinding ngarai, merupakan pemandangan indah yang sangat sayang untuk dilewatkan.
Bila Anda ingin menikmati keindahan ngarai dari Taman Panorama, cukup membayar retribusi sebesar Rp 3.000 per orang. Di Taman Panorama, pengunjung juga dapat menikmati pula lokasi wisata Lobang Jepang di bawah tanah kawasan Ngarai Sianok. Hanya saja perlu membayar biaya pemandu lagi sekitar Rp 20.000. Letak Lobang Jepang ini sekitar 40 meter di bawah tanah. Lubang ini didirikan pada 1942-1945 oleh penduduk-penduduk setempat atas perintah paksa tentara Jepang. Di dalam lorong bawah tanah, terdapat 21 lorong kecil. Di antaranya ada lorong penyimpanan amunisi, dapur, penjara, ruang sidang, ruang penyiksaan, tempat pengintaian, tempat penyergapan, dan pintu pelarian.
Untuk mencapai Taman Panorama Ngarai Sianok yang berjarak sekitar 1 km dari pusat Kota Bukittinggi (kawasan Jam Gadang dan Pasar Atas) dapat dilakukan dengan menggunakan kendaraan atau berjalan kaki sembari menikmati kesejukan udara Bukittinggi. Pemandangan Ngarai yang memukau bisa dinikmati dari sana seraya melihat kelincahan monyet-monyet ngarai yang hidup bebas di kawasan Taman tersebut.
Sejumlah maskapai penerbangan menyediakan jadwal terbang dari Jakarta ke Bandara Internasional Minangkabau, Padang. Dari Padang, menuju Bukittinggi yang berjarak 90 km dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan sewa atau minibus.
Nah, selamat berwisata ke Ngarai Sianok!
Keindahan Pulau Komodo
Kehadiran Taman Nasional Komodo yang menjadi salah satu nominator kompetisi voting populer “New 7 Wonder” saat ini cukup mengundang daya tarik. Kontroversi yang menyertai ajang tersebut tentu sama sekali tidak berpengaruh pada upaya-upaya intensif untuk terus menjaga kelestarian taman yang pada 1986 ditetapkan UNESCO sebagai situs warisan dunia.
Taman Nasional Komodo terletak antara Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ini mencakup tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil dengan wilayah darat seluas 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km². Secara administratif kawasan ini terletak di dalam wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional yang ditetapkan sebagai kawasan pelestarian hutan oleh menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha ini pada awalnya dibentuk dengan tujuan melestarikan spesies komodo atau kadal raksasa yang unik dan langka.
Komodo yang dikenal dengan nama ilmiah Varanus komodoensis adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Oleh penduduk setempat, komodo kerap disebut Ora.
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.
Komodo ditemukan pada 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional didirikan untuk melindungi mereka.
Sebenarnya daya tarik Taman Nasional Komodo tidak semata-mata oleh kehadiran Komodo belaka. Seperti yang saya kutip dari situs resmi Kementerian Kehutanan yang mengelola situs Taman Nasional Komodo ini, panorama savana dan pemandangan bawah laut merupakan daya tarik pendukung yang potensial. Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi antara lain:
1. Loh Liang: merupakan daerah konsesi wisata yang dikelola oleh PT. Putri Naga Komodo (PT. PNK). Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain pengamatan satwa komodo, rusa, babi hutan, pengamatan burung, bermain kano dll.
2. Pantai Merah: merupakan pantai dangkal yang indah dengan terumbu karang yang menawan. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh turis yang berkunjung adalah snorkeling atau mandi matahari.
3. Loh Sebita: Loh Sebita merupakan daerah mangrove dan aktivitas yang cukup menarik untuk dilakukan adalah pengamatan burung serta trekking.
4. Loh Buaya: merupakan daerah konsesi wisata yang dielola oleh PT. Putri Naga Komodo (PT. PNK). Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain pengamatan satwa komodo, rusa, kerbau, burung, monyet ekor panjang, kuda liar, pengamatan burung, bermain kano, dll.
5. Pulau Kalong: Aktivitas yang dapat dikunjungi antara lain pengamatan koloni kelelawar dalam jumlah yang cukup besar. Pengamatan paling menarik dilakukan pada saat sore hari dimana kelelawar mulai keluar untuk mencari makan.
6. Golo Kode: Dari puncak bukit yang dikenal dengan Golo Kode, pengunjung dapat menyaksikan panorama dan bentang alam yang cukup fantastik karena keterwakilan berbagai tipe ekosistem dapat disaksikan dari tempat ini.
7. Selat Molo: selat yang memiliki arus deras seperti air sungai yang mengalir pada saat pasang.
Terdapat 36 situs penyelaman di dalam kawasan TN. Komodo. Yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara untuk menyelam dan snorkeling yakni: Pulau Tatawa, Pantai Merah, Gililawa Laut, Loh Dasami, Pillar Steen, Batu Bolong dan Taka Makasar.
Untuk mencapai tempat ini bisa dilakukan lewat jalan Lewat darat melalui Bali - Mataram (P. Lombok) – Bima - Sape (P. Sumbawa), kemudian diteruskan dengan perjalanan menggunakan kapal feri setiap hari menuju Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo pengunjung dapat berkunjung ke Taman Nasional Komodo menggunakan kapal boat atau speedboat. Alternative lain adalah melalui udara, pengunjung dapat menggunakan transportasi udara dari Bali (Denpasar) menuju Labuan Bajo setiap hari dengan maskapai penerpangan yang ada diantaranya; Indonesian Air Transport (IAT), Merpati, dan Trigana Air.
Taman Nasional Komodo terletak antara Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur ini mencakup tiga pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil dengan wilayah darat seluas 603 km² dan wilayah total adalah 1817 km². Secara administratif kawasan ini terletak di dalam wilayah Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Propinsi Nusa Tenggara Timur. Taman Nasional yang ditetapkan sebagai kawasan pelestarian hutan oleh menteri Kehutanan dengan luas 132.572 Ha ini pada awalnya dibentuk dengan tujuan melestarikan spesies komodo atau kadal raksasa yang unik dan langka.
Komodo yang dikenal dengan nama ilmiah Varanus komodoensis adalah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Oleh penduduk setempat, komodo kerap disebut Ora.
Termasuk anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m. Ukurannya yang besar ini berhubungan dengan gejala gigantisme pulau, yakni kecenderungan meraksasanya tubuh hewan-hewan tertentu yang hidup di pulau kecil terkait dengan tidak adanya mamalia karnivora di pulau tempat hidup komodo, dan laju metabolisme komodo yang kecil. Karena besar tubuhnya, kadal ini menduduki posisi predator puncak yang mendominasi ekosistem tempatnya hidup.
Komodo ditemukan pada 1910. Tubuhnya yang besar dan reputasinya yang mengerikan membuat mereka populer di kebun binatang. Habitat komodo di alam bebas telah menyusut dan karenanya IUCN memasukkan komodo sebagai spesies yang rentan terhadap kepunahan. Biawak besar ini kini dilindungi di bawah peraturan pemerintah Indonesia dan sebuah taman nasional didirikan untuk melindungi mereka.
Sebenarnya daya tarik Taman Nasional Komodo tidak semata-mata oleh kehadiran Komodo belaka. Seperti yang saya kutip dari situs resmi Kementerian Kehutanan yang mengelola situs Taman Nasional Komodo ini, panorama savana dan pemandangan bawah laut merupakan daya tarik pendukung yang potensial. Wisata bahari misalnya, memancing, snorkeling, diving, kano, bersampan. Sedangkan di daratan, potensi wisata alam yang bisa dilakukan adalah pengamatan satwa, hiking, dan camping. Mengunjungi Taman Nasional Komodo dan menikmati pemandangan alam yang sangat menawan merupakan pengalaman yang tidak akan pernah terlupakan.
Beberapa lokasi yang menarik untuk dikunjungi antara lain:
1. Loh Liang: merupakan daerah konsesi wisata yang dikelola oleh PT. Putri Naga Komodo (PT. PNK). Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain pengamatan satwa komodo, rusa, babi hutan, pengamatan burung, bermain kano dll.
2. Pantai Merah: merupakan pantai dangkal yang indah dengan terumbu karang yang menawan. Aktivitas yang biasa dilakukan oleh turis yang berkunjung adalah snorkeling atau mandi matahari.
3. Loh Sebita: Loh Sebita merupakan daerah mangrove dan aktivitas yang cukup menarik untuk dilakukan adalah pengamatan burung serta trekking.
4. Loh Buaya: merupakan daerah konsesi wisata yang dielola oleh PT. Putri Naga Komodo (PT. PNK). Aktivitas yang dapat dilakukan antara lain pengamatan satwa komodo, rusa, kerbau, burung, monyet ekor panjang, kuda liar, pengamatan burung, bermain kano, dll.
5. Pulau Kalong: Aktivitas yang dapat dikunjungi antara lain pengamatan koloni kelelawar dalam jumlah yang cukup besar. Pengamatan paling menarik dilakukan pada saat sore hari dimana kelelawar mulai keluar untuk mencari makan.
6. Golo Kode: Dari puncak bukit yang dikenal dengan Golo Kode, pengunjung dapat menyaksikan panorama dan bentang alam yang cukup fantastik karena keterwakilan berbagai tipe ekosistem dapat disaksikan dari tempat ini.
7. Selat Molo: selat yang memiliki arus deras seperti air sungai yang mengalir pada saat pasang.
Terdapat 36 situs penyelaman di dalam kawasan TN. Komodo. Yang sering dikunjungi oleh wisatawan mancanegara untuk menyelam dan snorkeling yakni: Pulau Tatawa, Pantai Merah, Gililawa Laut, Loh Dasami, Pillar Steen, Batu Bolong dan Taka Makasar.
Untuk mencapai tempat ini bisa dilakukan lewat jalan Lewat darat melalui Bali - Mataram (P. Lombok) – Bima - Sape (P. Sumbawa), kemudian diteruskan dengan perjalanan menggunakan kapal feri setiap hari menuju Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo pengunjung dapat berkunjung ke Taman Nasional Komodo menggunakan kapal boat atau speedboat. Alternative lain adalah melalui udara, pengunjung dapat menggunakan transportasi udara dari Bali (Denpasar) menuju Labuan Bajo setiap hari dengan maskapai penerpangan yang ada diantaranya; Indonesian Air Transport (IAT), Merpati, dan Trigana Air.
Paradiso Tersembunyi Tanah Pasundan
Green Canyon berada di Cijulang, Jawa Barat, yang berjarak sekitar 285 km dari Jakarta (31 km dari Pantai Pangandaran).
Tempat ini merupakan sekelompok gua, dengan stalagtit dan stalagmit yang tersembunyi di balik tebing-tebing hijau — mungkin itulah mengapa dinamakan Green Canyon, pelesetan dari Grand Canyon di Amerika Serikat. Orang setempat biasa menyebutnya Cukang Taneuh.
Untuk menuju ke gua, Anda harus menuju dermaga dan membeli tiket. Bila pergi pada saat hari libur (apalagi akhir pekan yang panjang), bisa dipastikan Anda harus menunggu beberapa jam hingga mendapat giliran menaiki perahu menuju gua.
Perahu-perahu wisata yang dioperasikan adalah milik masyarakat setempat, namun diatur oleh pemerintah kabupaten. Satu perahu dapat mengangkut hingga lima penumpang dengan harga sewa Rp 75.000. Bila ingin berenang di gua, Anda dapat menyuruh awak perahu menunggu, tentu dengan biaya tertentu.
Mereka akan meminta Rp 100.000 untuk seharian penuh, namun tentunya Anda tidak akan menghabiskan satu hari di sana. Tawarlah, mungkin Anda bisa mendapatkan Rp 80.000 di musim liburan dan Rp 50.000 ketika sedang sepi pengunjung.
Masing-masing perahu selalu menyediakan pelampung untuk penumpangnya, sehingga bila Anda kurang pandai berenang, jangan terlalu khawatir. Para pelancong biasanya juga memanfaatkan batu-batu gua untuk melompat ke air yang jernih.
Tempat ini masih bebas polusi, pemandangannya pun indah.
Apabila Anda tidak suka berenang, Anda dapat memanfaatkan waktu menikmati pemandangan, juga mengambil gambar. Sebelum pintu masuk gua, terdapat sebuah dermaga kecil yang biasanya digunakan oleh perahu untuk menunggu. Di sana ada beberapa pedagang yang menjual minuman dan makanan kecil.
Salah satu kekurangan dari Green Canyon adalah pemeliharaannya yang masih kurang baik, mungkin karena tempat ini merupakan objek wisata yang relatif baru. Di sini, hanya ada tiga toilet dan sebuah mushola kecil, padahal pada saat liburan pengunjung dapat mencapai hingga ratusan orang.
Namun, penduduk setempat mengambil untung dengan cara menyediakan kamar-kamar kecil dan tempat sholat yang lebih layak, hanya dengan tarif Rp 2.000. Tempat parkir yang ada di seberang dermaga cukup luas, dengan biaya Rp 3.000 untuk sehari penuh.
Di sekeliling area parkir terdapat deretan warung yang menjual nasi dan ikan bakar serta kelapa muda. Mungkin Anda juga ingin menikmati makanan lokal seperti lotek, karedok dan rujak tumbuk. Selain harganya murah, sangat cocok untuk mengisi perut setelah lelah bermain di gua!
Berperahu melewati tebing-tebing di kawasan Green Canyon.
Menuju Green Canyon
Dengan mobil pribadi, dari Jakarta Anda dapat melalui tol Cipularang menuju Bandung. Keluar tol di Cileunyi, ikutilah jalan Ciawi-Nagreg menuju Tasikmalaya. Sebelum Rajapolah, Tasikmalaya, beloklah ke kanan dan ambil rute Ciamis-Banjar. Dari sana Anda akan melihat tanda-tanda yang menunjukkan arah ke Pangandaran. Waktu tempuh Jakarta-Cijulang 6-7 jam.
Apabila Anda akan menempuh perjalanan dengan kendaraan umum, dari Terminal Kampung Rambutan, PO Budiman menyediakan bus jurusan Pangandaran. Dari Grogol dan Tangerang juga ada beberapa bus yang melayani rute ini. Sesampainya di Pangandaran, Anda harus berganti bus yang menuju Cijulang. Terminal Cijulang berada sekitar 1 km dari Green Canyon.
Selain jalur darat, terdapat pula penerbangan Jakarta-Pangandaran melalui Bandung sehari sekali dari maskapai Susi Air. Anda sebaiknya memesan tiket jauh-jauh hari.
Informasi lainnya
Lebih baik Anda menyiapkan uang tunai yang cukup, karena ATM terdekat berada sekitar 1 km dari Green Canyon — di Bank BRI tepat di seberang kantor kecamatan Cijulang. Penduduk lokal yang saya temui mengatakan, mesin tersebut sering kehabisan uang tunai.
Bila hal itu terjadi, Anda akan terpaksa menempuh sekitar 4 km untuk mendapatkan mesin ATM berikutnya. Tentu Anda tidak ingin ini terjadi bukan?
Para pengunjung juga dapat melakukan body rafting di sekitar Gua Kelelawar. Aktivitas ini dikelola oleh para awak perahu bekerjasama dengan karang taruna desa setempat. Katakan pada awak perahu bahwa anda ingin melakukan body rafting dan mereka akan mengantar anda ke tempatnya. Waktu yang dibutuhkan sekitar 3-4 jam dan tentu saja dengan biaya tambahan
Tidak ada akomodasi di sekitar Green Canyon. Hotel paling dekat adalah di Panireman Riverside bibir sungai menuju ke Pantai Batu Karas, sekitar 15 menit dari Green Canyon. Hotel-hotel lain berada di sekitar Pantai Batu Karas, tempat wisata yang akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
Tempat ini merupakan sekelompok gua, dengan stalagtit dan stalagmit yang tersembunyi di balik tebing-tebing hijau — mungkin itulah mengapa dinamakan Green Canyon, pelesetan dari Grand Canyon di Amerika Serikat. Orang setempat biasa menyebutnya Cukang Taneuh.
Untuk menuju ke gua, Anda harus menuju dermaga dan membeli tiket. Bila pergi pada saat hari libur (apalagi akhir pekan yang panjang), bisa dipastikan Anda harus menunggu beberapa jam hingga mendapat giliran menaiki perahu menuju gua.
Perahu-perahu wisata yang dioperasikan adalah milik masyarakat setempat, namun diatur oleh pemerintah kabupaten. Satu perahu dapat mengangkut hingga lima penumpang dengan harga sewa Rp 75.000. Bila ingin berenang di gua, Anda dapat menyuruh awak perahu menunggu, tentu dengan biaya tertentu.
Mereka akan meminta Rp 100.000 untuk seharian penuh, namun tentunya Anda tidak akan menghabiskan satu hari di sana. Tawarlah, mungkin Anda bisa mendapatkan Rp 80.000 di musim liburan dan Rp 50.000 ketika sedang sepi pengunjung.
Masing-masing perahu selalu menyediakan pelampung untuk penumpangnya, sehingga bila Anda kurang pandai berenang, jangan terlalu khawatir. Para pelancong biasanya juga memanfaatkan batu-batu gua untuk melompat ke air yang jernih.
Tempat ini masih bebas polusi, pemandangannya pun indah.
Apabila Anda tidak suka berenang, Anda dapat memanfaatkan waktu menikmati pemandangan, juga mengambil gambar. Sebelum pintu masuk gua, terdapat sebuah dermaga kecil yang biasanya digunakan oleh perahu untuk menunggu. Di sana ada beberapa pedagang yang menjual minuman dan makanan kecil.
Salah satu kekurangan dari Green Canyon adalah pemeliharaannya yang masih kurang baik, mungkin karena tempat ini merupakan objek wisata yang relatif baru. Di sini, hanya ada tiga toilet dan sebuah mushola kecil, padahal pada saat liburan pengunjung dapat mencapai hingga ratusan orang.
Namun, penduduk setempat mengambil untung dengan cara menyediakan kamar-kamar kecil dan tempat sholat yang lebih layak, hanya dengan tarif Rp 2.000. Tempat parkir yang ada di seberang dermaga cukup luas, dengan biaya Rp 3.000 untuk sehari penuh.
Di sekeliling area parkir terdapat deretan warung yang menjual nasi dan ikan bakar serta kelapa muda. Mungkin Anda juga ingin menikmati makanan lokal seperti lotek, karedok dan rujak tumbuk. Selain harganya murah, sangat cocok untuk mengisi perut setelah lelah bermain di gua!
Berperahu melewati tebing-tebing di kawasan Green Canyon.
Menuju Green Canyon
Dengan mobil pribadi, dari Jakarta Anda dapat melalui tol Cipularang menuju Bandung. Keluar tol di Cileunyi, ikutilah jalan Ciawi-Nagreg menuju Tasikmalaya. Sebelum Rajapolah, Tasikmalaya, beloklah ke kanan dan ambil rute Ciamis-Banjar. Dari sana Anda akan melihat tanda-tanda yang menunjukkan arah ke Pangandaran. Waktu tempuh Jakarta-Cijulang 6-7 jam.
Apabila Anda akan menempuh perjalanan dengan kendaraan umum, dari Terminal Kampung Rambutan, PO Budiman menyediakan bus jurusan Pangandaran. Dari Grogol dan Tangerang juga ada beberapa bus yang melayani rute ini. Sesampainya di Pangandaran, Anda harus berganti bus yang menuju Cijulang. Terminal Cijulang berada sekitar 1 km dari Green Canyon.
Selain jalur darat, terdapat pula penerbangan Jakarta-Pangandaran melalui Bandung sehari sekali dari maskapai Susi Air. Anda sebaiknya memesan tiket jauh-jauh hari.
Informasi lainnya
Lebih baik Anda menyiapkan uang tunai yang cukup, karena ATM terdekat berada sekitar 1 km dari Green Canyon — di Bank BRI tepat di seberang kantor kecamatan Cijulang. Penduduk lokal yang saya temui mengatakan, mesin tersebut sering kehabisan uang tunai.
Bila hal itu terjadi, Anda akan terpaksa menempuh sekitar 4 km untuk mendapatkan mesin ATM berikutnya. Tentu Anda tidak ingin ini terjadi bukan?
Para pengunjung juga dapat melakukan body rafting di sekitar Gua Kelelawar. Aktivitas ini dikelola oleh para awak perahu bekerjasama dengan karang taruna desa setempat. Katakan pada awak perahu bahwa anda ingin melakukan body rafting dan mereka akan mengantar anda ke tempatnya. Waktu yang dibutuhkan sekitar 3-4 jam dan tentu saja dengan biaya tambahan
Tidak ada akomodasi di sekitar Green Canyon. Hotel paling dekat adalah di Panireman Riverside bibir sungai menuju ke Pantai Batu Karas, sekitar 15 menit dari Green Canyon. Hotel-hotel lain berada di sekitar Pantai Batu Karas, tempat wisata yang akan dibahas pada tulisan selanjutnya.
Keamanan Facebook dan Android Masih Lemah
Dunia internet dan smartphone merupakan bidang yang sangat kencang pertumbuhannya beberapa waktu terakhir. Di dunia internet, social media dengan Facebook sebagai pemimpin kini menyedot lebih dari 80 persen pengguna internet. Artinya, kini, selera pengguna internet sudah berubah. Pengguna internet kini lebih banyak menghabiskan waktunya di social media untuk berinteraksi. Mereka mungkin masih mencari berita atau referensi, tetapi jumlahnya mungkin saja sudah sangat berkurang karena referensi dan berita bisa juga diperoleh melalui social media.
Di bidang gadget, kemajuan smartphone terutama yang ber-OS Android telah mengubah peta persaingan dan mengaduk-aduk vendor yang sudah eksis sebelumnya. Nokia, Apple, dan RIM kini harus rela OS buatan mereka dilampaui oleh Android Google. Bahkan, karena merasa terlalu jauh tertinggal, Nokia meninggalkan OS mereka sendiri dan bergabung ke Microsoft.
Kemajuan yang dicapai oleh Facebook dan Android tersebut tentu punya dua sisi, positif dan negatif. Positif bagi Facebook, kini anggotanya sudah lebih dari 600 juta orang. Negatifnya, tingkat keamanan Facebook justru makin dipertanyakan. Demikian juga Android, dari berbagai sistem operasi smartphone, tampaknya Android merupakan OS yang paling mudah diserang dan disusupi program jahat, termasuk di toko aplikasinya.
Untuk memastikan bahwa Facebook dan Android paling tidak aman, kita bisa melihat sebuah laporan analisis keamanan yang dilakukan AVG baru-baru ini untuk kuartal I tahun 2011. Menurut AVG, kampanye jahat (malicious campaigns) di Facebook meningkat tiga kali lipat dalam setahun terakhir. Untuk Android, AVG menyatakan bahwa user mengalami peningkatan risiko penting terkait dengan sifat Android yang open source dan pendekatan open garden yang diterapkan, di mana memungkinkan pengguna menginstal perangkat lunak pada smartphone mereka sehingga membuka pintu bagi hacker membuat kode berbahaya. Selain itu, adanya fragmentasi dalam paltform Android (seperti Donut, Eclair, dan Gingerbread) juga tidak membantu menjadikan Android lebih aman.
Untuk Facebook, AVG memberikan catatan bahwa popularitas Facebook memiliki harga, yaitu Facebook dijadikan sasaran untuk melakukan kejahatan internet. Karena bisa menjangkau 600 juta pengguna, Facebook menjadi sasaran menarik bagi penjahat cyber. Hal ini terkait dengan popularitas penjahat cyber itu sendiri, yang bila sukses melakukan kejahatan di Facebook berarti bisa menaklukkan 600 juta orang lebih. Selain itu, adanya kepercayaan terhadap teman yang tinggi di Facebook, misalnya dalam kasus URL pendek beberapa waktu lalu, jika seorang teman sudah mengklik URL tersebut, teman yang lain akan percaya dan ikut mengklik sehingga membuat penjahat cyber lebih mudah melakukan kejahatan cyber yang sukses.
AVG menunjukkan 42 persen malware yang terdeteksi di Facebook berasal dari aplikasi pihak ketiga. Menurut AVG, pengguna Facebook sering tergoda untuk mengikuti beberapa survei (padahal ini jebakan) yang bila diikuti dijanjikan kesempatan untuk menonton video tertentu yang kebanyakan adalah video porno. Ada juga halaman survei di Facebook yang berisi click jacking yang tidak diketahui di mana tombol "Like"-nya sehingga bila pengguna mengklik mouse tanpa sengaja di halaman tersebut, wall-nya akan dipenuhi oleh pesan-pesan atau update status otomatis yang sering vulgar sehingga membuat malu pengguna atau bisa menyebarkan kepada temannya yang juga mengklik halaman survei tersebut.
Tidak itu saja, keamanan di Facebook sudah menjadi bahan diskusi yang sangat lama. Sebagai bukti betapa lemahnya keamanan situs ini adalah saat halaman fans CEO Facebook sendiri, Mark Zuckerberg, dibobol hacker beberapa waktu lalu. Selain itu, juga kasus URL pendek, URL video yang meminta pengguna mengklik untuk melihat video porno Lindsay Loohan, dan masih banyak lagi. Hal ini menandakan bahwa walaupun telah berusaha membuat situs ini aman, penjahat cyber ternyata lebih pintar dan tetap bisa melakukan kejahatannya.
Untuk meminimalisasi gangguan keamanan di Facebook, Anda perlu melakukan hal-hal berikut ini.
1. Selalu menggunakan https, bukan http biasa karena lebih mudah disusupi program jahat, hacker, malware, dan sejenisnya. Untuk mengubah http menjadi https, klik Account Setting, lalu klik Account Security, kemudian centang kedua kotak yang tersedia.
2. Pakailah aplikasi pihak ketiga sesedikit mungkin. Aplikasi pihak ketiga merupakan sumber utama serangan terhadap akun Facebook. Hati-hatilah menggunakan aplikasi, kalau sudah selesai menggunakan satu aplikasi tertentu, segera hapus aplikasi tersebut dari daftar aplikasi yang dipakai.
3. Hati-hati terhadap URL yang terlalu baik untuk menjadi kenyataan. Kata-kata berlebihan, janji yang cukup muluk yang mengiringi satu URL tertentu, biasanya merupakan malware atau virus yang menyusup di Facebook. Hindari untuk mengklik URL seperti ini.
4. Jangan melakukan chat jika tidak terlalu memaksa. Kalau bisa, gunakan saja YM, jangan chat di Facebook karena melalui chat juga banyak ditemukan program jahat yang merusak akun di Facebook. Tentu kehati-hatian pengguna merupakan hal yang utama. Jika pengguna tidak berhati-hati dalam menggunakan akun di Facebook, usaha Facebook meningkatkan keamanan akan sia-sia.
Atraksi Bambu Bernuansa Mistis
Atraksi Bambu Gila (disebut juga Buluh Gila atau Bara Suwen) sekilas tampak sederhana. Ada sebilah bambu dengan panjang 2,5 m dan diameter 8 cm yang mendadak jadi lawan tangguh bagi tujuh lelaki dewasa. Namun kesan kesederhanaan itu hilang ketika mengetahui batang bambu itu seketika jadi liar, berat, dan sukar dikendalikan setelah dirapalkan mantra oleh seorang pawang.
Pertama-tama sang pawang akan membakar kemenyan di atas tempurung kelapa. Dia kemudian mengembuskan asap kemenyan melalui buluh bambu yang dipercaya akan memanggil para arwah leluhur. Kehadiran para arwah itulah yang memberi kekuatan mistis bagi batang bambu yang digunakan dalam permainan.
Tak heran jika bambu yang dipakai dalam permainan ini bukan bambu sembarangan. Sang pawang harus meminta “restu” dari “penunggu” hutan sebelum menggunakannya. Dalam sebuah ritual adat, bilah bambu dipotong, dibersihkan, dicuci dengan minyak kelapa, lalu dihiasi dengan kain setiap ujungnya.
Pada pertunjukan berskala kecil, biasanya sang pawang akan mengunyah jahe yang terpotong tujuh, kemudian menyemburkannya ke batang bambu.
Kemudian sang pawang akan merapalkan mantra dalam bahasa Tana’, salah satu bahasa tradisional setempat. Berulang-ulang mantra diucapkan, aura mistis kian terasa dan memuncak ketika sang pawang berseru kencang: Gila! Gila! Gila!
Atraksi pun dimulai. Musik mengalun kencang dan tujuh pria dewasa ikut terayun-ayun, terguncang-guncang, meliuk-liuk oleh bambu yang mereka peluk erat.
Sekuat tenaga ketujuh lelaki itu mengerahkan segala kemampuan mereka. Namun bambu itu justru kian berat dan liar — apalagi saat irama musik dipercepat serta tifa (alat musik khas Maluku) ditabuh. Atraksi ini berakhir bilamana para pemain jatuh pingsan di arena permainan.
Saat ini Bambu Gila sudah jarang ditemui dan lebih banyak dipentaskan di desa-desa kecil di Maluku, misalnya Desa Liang, Kecamatan Salahatu, dan Desa Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah.
Namun demikian, atraksi ini dimodifikasi menjadi sebuah tarian lincah dengan buluh (bambu) yang didekap kedua tangan sementara kaki bergerak lincah.
Gerakan itu berlangsung dalam harmoni seakan menggambarkan persatuan dan kesatuan serta semangat gotong royong “Masohi” — sebuah spirit luhur masyarakat Maluku sejak lama.
Ma’ Nene’, Ritual Unik Suku Toraja isyana
Tana Toraja di Sulawesi Selatan sudah lama terkenal dengan alam pegunungannya yang permai serta ritual adatnya yang unik. Yang paling tersohor, tentu saja, pesta Rambu Solo yang digelar menjelang pemakaman tokoh yang dihormati. Tiap tahun pesta yang berlangsung di beberapa tempat di Toraja ini senantiasa mengundang kedatangan ribuan wisatawan.
Selain Rambu Solo, sebenarnya ada satu ritual adat nan langka di Toraja, yakni Ma’ Nene’, yakni ritual membersihkan dan mengganti busana jenazah leluhur. Ritual ini memang hanya dikenal masyarakat Baruppu di pedalaman Toraja Utara — sebuah kabupaten baru. Biasanya, Ma’ Nene’ digelar tiap bulan Agustus.
Saat Ma’ Nene’ berlangsung, peti-peti mati para leluhur, tokoh dan orang tua, dikeluarkan dari makam-makam dan liang batu dan diletakkan di arena upacara. Di sana, sanak keluarga dan para kerabat sudah berkumpul. Secara perlahan, mereka mengeluarkan jenazah (baik yang masih utuh maupun yang tinggal tulang-belulang) dan mengganti busana yang melekat di tubuh jenazah dengan yang baru.
Mereka memperlakukan sang mayat seolah-olah masih hidup dan tetap menjadi bagian keluarga besar.
Ritual Ma’ Nene’ oleh masyarakat Baruppu dianggap sebagai wujud kecintaan mereka pada para leluhur, tokoh dan kerabat yang sudah meninggal dunia. Mereka tetap berharap, arwah leluhur menjaga mereka dari gangguan jahat, hama tanaman, juga kesialan hidup.
Dari mana asal muasal ritual Ma’ Nene’ di Baruppu? Kisah turun-temurun menyebutkan, pada zaman dahulu terdapatlah seorang pemburu binatang bernama Pong Rumasek. Saat sedang berburu di kawasan hutan pegunungan Balla, bukannya menemukan binatang hutan, ia malah menemukan jasad seseorang yang telah lama meninggal dunia. Mayat itu tergeletak di bawah pepohonan, telantar, tinggal tulang-belulang.
Merasa kasihan, Pong Rumasek kemudian merawat mayat itu semampunya. Dibungkusnya tulang-belulang itu dengan baju yang dipakainya, lalu diletakkan di areal yang lapang dan layak. Setelah itu, Pong Rumasek melanjutkan perburuannya.
Tak dinyana, semenjak kejadian itu, setiap kali Pong Rumasek berburu, ia selalu beroleh hasil yang besar. Binatang hutan seakan digiring ke dirinya. Bukan hanya itu, sesampainya di rumah, Pong Rumasek mendapati tanaman padi di sawahnya pun sudah menguning, bernas dan siap panen sebelum waktunya.
Pong Rumasek menganggap, segenap peruntungan itu diperolehnya berkat welas asih yang ditunjukkannya ketika merawat mayat tak bernama yang ditemukannya saat berburu.
Sejak itulah, Pong Rumasek dan masyarakat Baruppu memuliakan mayat para leluhur, tokoh dan kerabat dengan upacara Ma’ Nene’.
Dalam ritual Ma’ Nene’ juga ada aturan tak tertulis yang mengikat warga. Misalnya, jika seorang istri atau suami meninggal dunia, maka pasangan yang ditinggal mati tak boleh kawin lagi sebelum mengadakan Ma’ Nene’ untuknya.
Ketika Ma’ Nene’ digelar, para perantau asal Baruppu yang bertebaran ke seantero negeri akan pulang kampung demi menghormati leluhurnya. Warga Baruppu percaya, jika Ma’ Nene’ tidak digelar maka leluhur juga akan luput menjaga mereka. Musibah akan melanda, penyakit akan menimpa warga, sawah dan kebun tak akan menghasilkan padi yang bernas dan tanaman yang subur.
---
Kuda Lumping
Kesenian tradisional kuda lumping merupakan atraksi khas Jawa yang memiliki daya tarik dan keunikan tersendiri. Saat melewatkan masa di pekonina didaerah kabupaten solok selatan dua tahun yang silam, saya kerap kali menyaksikan kuda lumping dipertontonkan di tempat yang juga merupakan daerah transmigrasi ini. Saya masih ingat betul, bila hari-hari besar nasional tiba, maka beragam atraksi tradisional dipertontonkan untuk memeriahkannya — salah satunya adalah kuda lumping.
Kuda lumping (dikenal juga dengan nama jaran kepang atau jathilan) adalah tarian dengan memakai anyaman bambu yang "dirakit" sedemikian rupa hingga menyerupai bentuk kuda. Adegan yang ditampilkan biasanya berbentuk prajurit berkuda, yang dalam beberapa penampilan biasanya menyuguhkan atraksi kesurupan yang mistis. Kadang-kadang ada pagelaran aksi kekebalan tubuh, seperti memakan beling, mengupas sabut kelapa dengan gigi, hingga menerima sabetan pecut di badan.
Tak jelas betul dari mana asal usul kesenian tradisional ini. Namun sebuah riwayat menyatakan, kuda lumping merupakan representasi imajinasi latihan perang pasukan berkuda Mataram pimpinan Sultan Hamengkubuwono I dalam menghadapi pasukan Belanda.
Ada pula yang menyatakan ini adalah bentuk dukungan rakyat jelata terhadap pasukan Pangeran Diponegoro dalam mengusir penjajah. Terlepas dari kebenaran sejarah hadirnya kesenian tradisional ini, seiring perkembangan zaman, atraksi kuda lumping merefleksikan semangat heroisme dan patriotisme pasukan kavaleri menumpas lawan dengan gigih serta tangguh.
Saya mengenang betapa atraksi ini benar-benar membuat saya terpukau. Sebelum atraksi dimulai "pemimpin supranatural" atraksi kuda lumping melakukan ritual magis di tengah lapangan pertunjukan. Ketika sang penari kuda lumping kesurupan, ia berkeliling dan berjingkrak-jingkrak dengan suara gemerincing di kakinya sembari melakukan gerakan-gerakan seperti bergulingan di tanah.
Suara perangkat gamelan (terdiri dari kendang, kenong, gong dan slompret) yang berpadu bersama suara pecut semakin memeriahkan suasana dan itu membuat sang penunggang kuda lumping kian bersemangat. Ada riwayat yang menyatakan, suara pecut atau sabetan justru akan memberikan sugesti pada sang penari kuda lumping untuk semakin bersemangat dan liar menyajikan atraksinya.
Saya sempat tersentak kaget dan agak ngeri ketika penari kuda lumping dengan santai mengunyah bola lampu pijar layaknya seperti sedang memakan gorengan. Atau ketika ia mengupas sabut kelapa dengan giginya tanpa khawatir giginya akan rontok semua. Di akhir acara biasanya disajikan atraksi semburan api yang keluar dari mulut sang penari sampai kemudian sang "pemimpin supranural" melakukan pemulihan kesadaran kembali pada sang penari.
Kesenian ini memang tak bisa dimainkan oleh sembarang orang. Namun aksi monumental yang ada di atraksi ini dikenal cukup memberi kesan mendalam bagi penontonnya.
Relief Misterius di Kaki Borobudur
Siapa tak terpesona menatap keindahan Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah?
Dibangun pada masa Raja Samaratungga dari Wangsa Syailendra pada tahun 824, Borobudur terdiri dari 1460 panel relief dan 504 stupa. Namun, panel yang selama ini terlihat ternyata belum lengkap. Ada panel-panel yang sengaja ditimbun tanah karena reliefnya dianggap vulgar dan cabul. Panel-panel itu terletak di bagian paling bawah, yang disebut Kamadhatu.
Bagian fondasi tersembunyi itu terdiri dari 160 relief adegan Sutra Karmawibhangga atau hukum sebab-akibat. Panel-panel itu menggambarkan perbuatan yang mengikuti hawa nafsu manusia, semisal: bergosip, membunuh, menyiksa dan memerkosa. Juga ada adegan-adegan seks dalam berbagai posisi.
Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial Universitas Indonesia, Edi Sedyawati mengemukakan, relief Karmawibhangga itu menggambarkan kehidupan masyarakat saat candi itu dibangun.
Ada sejumlah pendapat mengapa relief ini ditimbun. Bisa jadi karena kurang pantas dipertontonkan ke publik, tapi ada pula yang menduga penutupan ini semata-mata demi kestabilan posisi candi — agar tidak amblas.
Terlepas dari perdebatan itu, keseluruhan relief di Borobudur mencerminkan ajaran Budha Mahayana: semakin ke atas semakin mencapai kesempurnaan. Bagian paling bawah atau Kamadhatu menggambarkan perilaku penuh angkara murka dan hawa nafsu yang menyebabkan seseorang masuk neraka jahanam.
Bagian tengah (terdiri dari empat tingkat) dinamakan Rapadhatu, tempat manusia dibebaskan dari nafsu dan hal-hal duniawi. Sedangkan bagian teratas — termasuk tiga teras melingkar yang mengarah ke pusat kubah—disebut Arupadhatu, tempat para dewa bersemayam atau nirwana.
Keberadaan Borobudur sesungguhnya telah diketahui penduduk lokal di abad ke-18. Sempat tertimbun material Gunung Merapi, candi ini lalu ditemukan kembali oleh Sir Stanford Raffles pada 1814. Selanjutnya, pada 1885, arkeolog JW Yzerman mendokumentasi dan merekam reliefnya. Saat itulah, timnya menemukan relief tersembunyi di bagian paling bawah.
Sekitar tahun 1890-1891, bagian yang tertutup itu dibuka seluruhnya oleh fotografer Kasiyan Chepas untuk dipotret satu per satu. Batu bervolume 13000 meter kubik ini diangkat, lalu dikembalikan lagi ke posisi semula. Hingga hari ini, bagian itu ditimbun tanah sehingga tak seorangpun bisa melihat. Ada tiga panel di bagian tenggara candi yang terbuka--diduga karena proses penutupan kembali yang tak sempurna.
Hasil bidikan Chepas kemudian dibukukan pada 1931. Buku aslinya kini ada di Museum Nasional, Jakarta. Sedangkan klise asli disimpan di Museum Tropen, Amsterdam karena statusnya milik Pemerintah Belanda. Pemerintah Indonesia memiliki replika seluruh foto itu.
--
Langganan:
Postingan (Atom)